
Bagi yang telah menanti momongan selama 12 bulan atau lebih, Anda pasti akan bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan diri saya atau pasangan saya. Pergumulan ini dapat terjawab melalui artikel ini.
Pasangan yang belom mempunyai momongan dan sedang dalam program hamil, sangat dianjurkan untuk cek kesehatan ke dokter sebelum memulai program hamil. Hal ini untuk mengetahui apakah pasangan tersebut dalam kondisi fertil (subur) atau infertil (tidak subur).
Tidak dapat kita pungkiri, bahwa usia juga mempengaruhi kondisi kesuburan Anda. Usia kesuburan optimal manusia adalah antara 24 – 25 tahun. Namun, banyak orang yang belom menikah pada usia ini karena masi melanjutkan study atau masi menginginkan fokus ke karir dahulu. Saat pasangan menikah diluar usia subur, hal ini dapat menjadi faktor yang memperkecil peluang pasangan untuk mempunyai momongan.
Jika Anda termasuk pasangan yang subur, Anda mempunyai peluang untuk berhasil melakukan pembuahan (konsepsi) selama masa subur sekitar 20 – 30% tiap bulannya. Untuk terjadi pembuahan, hanya diperlukan satu sel telur wanita dan satu sel sperma pria. Sel sperma pria yang berhasil mencapai dan membuahi sel telur haruslah sel sperma yang sehat dan berkualitas. Apabila pasangan telah mencoba selama lebih dari satu tahun, dan belom berhasil mendapatkan momongan, pasangan harus mulai curiga akan kemungkinan adanya masalah.
Kondisi yang dapat mengakibatkan pasangan sulit mendapatkan momongan, dapat terjadi karena mengalami salah satu atau dua kondisi berikut ini:
Infertilitas, adalah kemampuan reproduksi terganggu. Walaupun pembuahan dapat terjadi, namun kehamilan akan terganggu dalam perjalanannya, dan dapat berakhir dengan keguguran atau bayi terlahir dengan kondisi meninggal.
Atau keduanya merupakan pasangan infertil, yaitu pasangan ini telah melakukan hubungan intim secara teratur selama 12 bulan berturut-turut tanpa pemakaian kontrasepsi, namun tidak memberikan hasil positif kehamilan.
Timbulnya masalah kesulitan mendapatkan momongan ini dapat disebabkan dari pihak istri maupun pihak suami, sehingga akan lebih bijaksana apabila kedua pasangan ini bersedia memeriksakan diri demi calon buah hati.
Penyebab infertilitas dapat berasal dari pihak istri, atau pihak suami atau dua-duanya. Kurang lebih 50% infertilitas disebabkan dari pihak istri, 40% dari pihak suami, dan 10% lainnya tidak terjelaskan (infertilitas idiopatik).
Penyebab infertilitas dari pihak istri biasanya adalah:
– Ovulasi tidak normal
– Tuba fallopii tidak normal
– Adanya endemetriosis
– Organ-organ reproduksi tidak normal (vagina, serviks, korpus dan endometrium)
– Masalah imunologi dan psikologi
Sedangkan penyebab pada pihak suami adalah jumlah dan kualitas sperma yang tidak normal, dan juga dapat disebabkan karena masalah psikologi.
Infertilitas secara umum dapat disebabkan oleh:
- Gangguan hubungan seksual; gangguan ini dapat terjadi karena kesalahan teknik dalam melakukan hubungan intim, yang dapat menyebabkan penetrasi tidak sempurna ke dalam vagina.
- Gangguan pada pihak istri; gangguan ini dapat terjadi karena kondisi fisik dan psikis sang istri.
- Gangguan pada pihak suami; gangguan ini dapat terjadi karena kondisi fisik dan psikis sang suami.
Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda dan kami doakan agar yang belom mendapatkan momongan dapat segera mendapatkan momongan dalam waktu dekat! Amin.